https://4directionews.blogspot.com/p/tema-kebudayaan-indonesia-menyatukan.html

Jumat, 03 Mei 2024

UPACARA GALUNGAN




 










                     MENJELAJAHI BUDAYA PULAU BALI

                       UPACARA GALUNGAN



a
 

Oleh Setya Iqbal Putra Candra

               
https://radarlebong.disway.id/read/654938/umat-hindu-di-bengkulu-utara-rayakan-hari-raya-galungan


B

ali, sebuah pulau indah di Indonesia, dikenal bukan hanya karena pantainya yang memesona dan keindahan alamnya yang luar biasa, tetapi juga karena warisan budaya dan spiritualnya yang kaya. Salah satu peristiwa budaya yang paling penting

dan meriah di Bali adalah upacara Galungan. Upacara ini memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat Bali dan menggambarkan kedalaman spiritualitas serta tradisi yang kuat di pulau ini. Galungan adalah perayaan yang diadakan setiap 210 hari sekali dalam penanggalan Bali. Upacara ini merupakan peringatan atas kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) dan juga memperingati roh leluhur yang kembali ke dunia untuk memberkati umat manusia. Galungan menandai permulaan dari rangkaian perayaan selama 10 hari, yang diakhiri dengan Kuningan.

Dalam ajaran Hindu Bali, Galungan merupakan waktu ketika roh leluhur turun kembali ke bumi. Mereka membawa berkah dan keselamatan kepada keluarga mereka yang masih hidup. Oleh karena itu, Galungan adalah saat yang sangat penting bagi masyarakat Bali untuk berhubungan dengan roh leluhur mereka dan memohon restu serta perlindungan. Sebelum Galungan tiba, masyarakat Bali sibuk melakukan persiapan untuk menyambut perayaan ini. Rumah-rumah dihiasi dengan penjor, tiang bambu yang dihiasi dengan janur (daun kelapa) dan berbagai hiasan alam lainnya. Penjor melambangkan gunung suci dan memberi kesan sakral pada atmosfer Galungan.

Selain itu, masyarakat Bali juga mempersiapkan canang sari, yaitu persembahan dupa, dan makanan kecil. Canang sari diletakkan di depan rumah, di tempat-tempat suci, dan di altar keluarga sebagai tanda penghormatan kepada para leluhur. Puncak perayaan Galungan adalah saat keluarga berkumpul untuk melakukan ritual di rumah atau di pura (tempat ibadah Hindu). Upacara dimulai dengan bersembahyang bersama, di mana keluarga berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Selama

10 hari, masyarakat Bali mengunjungi pura untuk bersembahyang dan mempersembahkan persembahan.


Selama Galungan, masyarakat Bali juga mengenakanpakaian traditional, seperti kamen (sarung) dan kebaya untuk perempuan, serta udeng  (ikat kepala) untuk laki-laki. Mereka juga menikmati hidangan khas seperti babi guling dan jaje (kue tradisional Bali) sebagai bagian dari perayaan. Galungan bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga momen untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas. Masyarakat Bali bersatu dalam rasa solidaritas dan kebersamaan, saling membantu dalam persiapan upacara dan berbagi kebahagiaan bersama.

Selama Galungan, jalan-jalan di Bali dipenuhi dengan suasana meriah. Musik gamelan terdengar di pura-pura, dan prosesi tradisional seperti barong dan rangda dapat ditemui di beberapa daerah. Hal ini mencerminkan kegembiraan dan semangat masyarakat Bali dalam merayakan warisan budaya mereka. Dengan upacara Galungan, Bali menghadirkan gambaran yang mendalam tentang warisan spiritual dan budaya yang melekat pada masyarakatnya. Perayaan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan, keharmonisan, dan penghormatan terhadap leluhur. Saat Anda mengunjungi Bali selama perayaan Galungan, Anda akan disambut dengan pemandangan yang memukau, kehangatan keluarga, dan semangat yang memancar dari setiap sudut pulau ini. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan yang memungkinkan kita untuk lebih memahami kehidupan dan budaya spiritual yang kaya di Bali.



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search